Cerita hati Ainul Mardhiah

Inginku menjadi seperti Ainul Mardhiah

" Ainul Mardhiah, kau seharum kuntuman di taman syurga, menanti hadirnya seorang lelaki, untuk menjadi bukti cinta sejati,... Oh Tuhan, bisakah dicari didunia ini, seorang wanita bak bidadari, menghulurkan cinta setulus kasih...."

Semua orang tahu tentang kisah Ainul Mardhiah, bidadari syurga buat para syuhada'. Tulus suci cintanya buat mereka yang ikhlas berjihad dijalanNya, itulah hadiah cinta daripada Sang Pencipta. 

Siapalah aku jika nak dibandingkan dengan kisah cinta ini. Namun, jauh di sudut hati ingin menjadikannya sebagai contoh ikutan, jadikannya sebagai sumber kekuatan. Ingin setia menanti hadirnya seorang lelaki untuk dihadiahkan sebuah cinta yang suci, hanya buat yang halal dariNya. 

Sungguh, bukan senang ingin menjaga hati, semakin ingin dijaga, semakin hati ini diuji dengan kisah cerita tentang hati. Hanya kepada Sang Pemilik Hati diri ini mengadu supaya bantu diri ini menjaga hati hanya buat yang halal untuknya. Supaya diberikan kekuatan untuk tulus menjaganya sehingga tiba saat lafas sakinah hadiah cinta dariNya.

Oh Tuhan, izinkan diri ini menjadi bidadari buatnya. Seorang lelaki yang akan menjadi imam bagi agama ini, menjadi petunjuk jalan kebenaran, memberi cahaya pada kegelapan, sucikanlah hati ini dari perkara yang Engkau murkai. Berikanlah cahaya buat hati yang sedang malap ini.

Pada zahirnya diri ini tersenyum, namun masih terasa hati ini sedang menangis. Terasa mata ini kering untuk mengeluarkan airnya. Allah.. berikan cahaya kegembiraan padanya, jangan jauhi darinya kerna ku bimbangi, jika Engkau menjauh dari hati ini, sudah pasti ia akan mati.

Allah, sentiasa padaMu aku memohon, supaya jagakan hati ini untuk si dia yang halal buatnya. Sungguh! Diri ini sangat lemah, terjatuh dan tertatih dari landasan cintaMu, ampunkan diriku andai diri ini sudah kalah dengan kisah cinta, bangunkanlah diriku, dengan rahmat dan kasih sayangMu, bantu aku untuk istiqomah mencintaiMu.

Bantu aku untuk terus istiqomah mencintaiMu, Tuhan betapa aku malu, terlalu banyak nikmat cinta yang Engkau berikan padaku, sesungguhnya diri ini tidak pandai untuk meluahkan rasa di hati, hanya Engkau yang mengetahui betapa hati ini sedang dan ingin menangis sepuas-puasnya. Ingin hati ini meluahkan segala-galanya, namun, diri ini tidak mampu,. Hanya padaMu ku berharap dan terus mengharap...

Sungguh, kekadang terasa hati ini malu denganMu, terasa sangat malu denganMu Ya Allah, mata ini kan menangis bila diuji soal hati, tapi jarang mata ini menangis mengenang dosa-dosa yang dilakukan. Allah, lemahnya iman ini, aku malu sangat denganMu Ya Allah.

Berikanku kekuatan hati...

Hanya padaMu ku serahkan diri ini...

Ya Robbi...

Ya Muqollibal Qulub Thabbit Qulubana a'la Diinik Wa'ala Thooa'tik..

............