Ketahuilah wahai manusia! Sesungguhnya nafsu yang memerintahkan kejahatan itu lebih memusuhimu daripada Iblis. Syaitan hanyalah memperalat nafsu syahwat untuk menguasaimu. Janganlah engkau tertipu oleh nafsumu dengan segala angan-angan dan kepalsuan.
Watak nafsu adalah merasa aman, suka berlengah-lengah, bersuka-suka dan malas. Setiap rayuannya adalah batil dan palsu belaka. Jika engkau rela menuruti rayuannya, hancurlah engkau. Jika engkau lambat memperhitungkannya tentu akan tenggelam. Jika engkau lemah melawannya, lalu mengikuti keinginannya, tentulah dia akan melemparmu ke Neraka. Nafsu tidak akan pernah menuju kepada kebaikan. Ia sumber bencana. Dialah markas Iblis serta tempat segala keburukan yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT mengetahui segala apa yang engkau perbuat, baik mahupun buruk.
Jika seorang hamba mahu merenungi umurnya yang telah lanjut untuk mencari Akhirat, maka sesungguhnya ia menyucikan hati. Seperti disebutkan oleh Rasulullah SAW: "Berfikir sesaat itu lebih baik daripada ibadah setahun."
Demikian dalam tafsir Abu Laits. Maka sayugianya bagi orang yang berakal segera bertaubat atas dosa yang telah lalu, dan memikirkan akan bekal mencapai keselamatan di Akhirat. Dia memutuskan angan-angan keduniaan, segera bertaubat, mengingat Allah swt, meninggalkan larangan-larangan-Nya, sabar menahan nafsu dan tidak memperturutkan keininan syahwat. Ingat! NAFSU ADALAH BERHALA. Barangsiapa menuruti nafsu bererti menyembah berhala. Orang yang menyembah Allah SWT, dialah yang mampu menahan nafsunya
Telah berkata Nabi Sulaiman bin Daud as:"Sesungguhnya mengekang nafsu itu lebih sulit daripada membuka sebuah kota bersendirian."
Ali bin Abi Talib ra juga berkata:
"Aku dan nafsuku bagaikan gembala dengan kambingnya. Jika aku menahannya dari satu sisi, dia melompat dari sisi lain. Barangsiapa dapat menjinakkan nafsunya, dia akan dibungkus dengan kafan rahmat dan dikubur dalam bumi karomah. Tetapi barangsiapa yang membunuh hatinya, terbungkuslah dia dalam kafan laknat serta terkubur alam bumi azab!"
Zahya bin Muaz Ar Razi berkata:
"Perangilah nafsumu dengan taat dan riadah (latihan rohani). Riadah adalah mengurangi tidur, makan mahupun bercakap;menahan kepedihan daripada makhluk. Sedikit tidur akan menyucikan kehendak, sedikit berkata akan terselamat daripada bencana. Dan menahan pedih dapat menghantarkan sampai ke puncak. Bahkan sedikit makan dapat menundukkan syahwat. Sesungguhnya banyak makan dapat mengeraskan hati dan menghilangkan cahayanya. Dan cahaya hikmah adalah lapar. Serta kenyang dapat menjauhkan seseorang daripada Allah SWT."
Sebagaimana Rasulullah SAW telah bersabda:
"Terangilah hatimu dengan lapar. Perangilah nafsumu dengan lapar dan haus. Serta sentiasalah mengetuk pintu Syurga dengan lapar. Sesungguhnya pahala demikian itu bagaikan pahala pahlawan membela agama Allah swt. Dan sesungguhnya tidak ada amal yang lebih disukai oleh Allah swt daripada lapar dan haus. Tidak akan ke kerajaan langit seseorang yang memenuhi perutnya dan kehilangan lazatnya beribadah."
Telah berkata Abu Bakar as-Siddiq ra:
"Aku tidak pernah kenyang semenjak aku masuk Islam agar kutemukan lazatnya beribadah kepada Tuhanku. Dan aku tidak pernah minum puas semenjak masuk Islam kerana rindu berjumpa dengan Tuhanku. Ini kerana jika banyak makan akan sedikit beribadah. Sesungguhnya jika orang banyak makan beratlah badannya, mengantuk dan lemahlah anggota badannya sehingga tidak membuahkan sesuatu. Dia tidur melulu bagaikan bangkai terbuang."
Demikianlah dalam kitab 'Minhajul Abidin'.Daripada Luqman Al Hakim, dia berkata kepada puteranya:
"Janganlah engkau banyak tidur dan makan. Barangsiapa memperbanyak keduanya, pada hari Kiamat dia miskin amal soleh." Ini tersebut dalam kitab 'Maniyyatul Mufti'.
Rasulullah SAW telah bersabda:
"Janganlah engkau membunuh hati dengan banyak makan dan tidur. Sesungguhnya hati akan mati bagaikan tanaman jika tergenang air."
Orang-orang soleh menafsirkan perut ibarat kuali di bawah hati. Jika terisi banyak akan menggenangi hati sehingga menjadi kotor dan hitam. Di samping itu banyak makan dapat mengurangi kecerdasan dalam mencari ilmu.Diceritakan daripada Zakaria bin Yahya as. Dia melihat Iblis membawa beberapa tali. Kemudian dia bertanya,
"Apa itu?"
Iblis menjawab: "Inilah 'syahwat'. Dengan ini akan aku akan ikat anak cucu Adam."
Yahya bertanya lagi, "Apakah kau pernah mengikatku dengan itu?"
Iblis menjawab, "Tidak. Hanya pada suatu malam engkau makan sampai kenyang kerananya aku beratkan engkau melakukan solat."
Kemudian Yahya berkata,
"Sesungguhnya telah kejadian itu aku tidak akan makan sampai kenyang selamanya."
Iblis juga berkata, "Sesungguhnya aku tidak akan melepaskan seseorang selamanya."
Demikianlah orang yang tidak pernah kenyang selama hidupnya kecuali satu malam. Bagaimana orang yang tidak pernah lapar kecuali satu malam lalu mengharapkan lazatnya ibadah? Diceritakan juga daripada Yahya bin Zakaria as. Pernah satu kali dia kekenyangan makan gandum. Pada malam itu dia tertidur ketika berwirid. Kemudian Allah SWT memberi wahyu kepadanya seraya berfirman,
"Apakah engkau menemukan rumah untukmu yang lebih bagus daripada rumah-Ku? Apakah engkau menemukan teman yang lebih baik daripada berteman denganku? Demi kemuliaan dan keagungan-Ku jika engkau melihat syurga Firdaus lalu melihat neraka Jahanam, pastilah engkau akan menangis mengeluarkan nanah sebagai ganti air mata dan engkau akan memakai besi bagi menggantikan kain".
No comments:
Post a Comment