CARILAH HATIMU DIMANA

Saturday, December 18, 2010

Kisah Isteri Solehah...Subhanallah,,


Usia istri Yaqin masih sangat muda, sekitar 19 tahun. Sedangkan usia Yaqin waktu itu sekitar 23 tahun. Tetapi mereka sudah berkomitmen untuk menikah.

Istrinya Yaqin cantik, putih, murah senyum dan tutur katanya halus. Tetapi kecantikannya tertutup sangat rapi. Dia juga hafal Al-Qur’an di usia yang relatif sangat muda , Subhanallah…

Sejak awal menikah, ketika memasuki bulan kedelapan di usia pernikahan mereka, istrinya sering muntah-muntah dan pusing silih berganti… Awalnya mereka mengira “morning sickness” karena waktu itu istrinya hamil muda.

Akan tetapi, selama hamil bahkan setelah melahirkanpun istrinya masih sering pusing dan muntah-muntah. Ternyata itu akibat dari penyakit ginjal yang dideritanya.

Satu bulan terakhir ini, ternyata penyakit yang diderita istrinya semakin parah..

Yaqin bilang, kalau istrinya harus menjalani rawat inap akibat sakit yang dideritanya. Dia juga menyampaikan bahwa kondisi istrinya semakin kurus, bahkan berat badannya hanya 27 KG. Karena harus cuci darah setiap 2 hari sekali dengan biaya jutaan rupiah untuk sekali cuci darah.

Monday, December 13, 2010

Jika belum siap cintailah ia dalam DIAM

Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam ...
karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...
kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya..


karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu.. menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..

karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt. pilihkan untukmu ...

ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ?
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ...
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah

Muslimah mujahidah rabbaniyyah


Cinta kepada bunga bunga akan layu
Cinta kepada kumbang kumbang akan melarikan diri
Cinta kepada insan insan akan menghancurkan hati anda,
Maka,
Cintailah Allah,
KepadaNya cinta yang hakiki,
Sebelum kau mencintai makhluq cintailah Khaliqmu,
Wahai muslimah mujahidah,
Kala sepi keseorangan,
Perasaan mesti bergelora,
Kerinduan hangat membara,
Mengapakah; Aku ingin bertanya
TIDAK kau gunakan rindu dan sepi ini,
Untuk,
Tafakkur,
Muhasabah,
Insaf,
Bahawa kau adalah muslimah yang berjuang!!

Menikah kerana buah epal



Seorang lelaki yang sholeh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah. Tiba-tiba dia melihat Sebuah apel jatuh keluar pagar sebuah kebun buah-buahan. Melihat apel yang merah ranum itu tergeletak di tanah membuat air liur Tsabit terbit, apalagi di hari yang panas dan tengah kehausan. Maka tanpa berfikir panjang dipungut dan dimakannyalah buah apel yang lazat itu, akan tetapi baru setengahnya di makan dia teringat bahawa buah itu bukan miliknya dan dia belum mendapat izin pemiliknya.

Maka ia segera pergi kedalam kebun buah-buahan itu hendak menemui pemiliknya agar meninta dihalalkan buah yang telah dimakannya. Di kebun itu ia bertemu dengan seorang lelaki. Maka langsung saja dia berkata, "Aku sudah makan setengah dari buah apel ini. Aku berharap anda menghalalkannya" . Orang itu menjawab, "Aku bukan pemilik kebun ini. Aku Khadamnya yang ditugaskan menjaga dan mengurus kebunnya".

Dengan nada menyesal Tsabit bertanya lagi, "Dimana rumah pemiliknya? Aku akan menemuinya dan minta agar dihalalkan apel yang telah ku makan ini." Pengurus kebun itu memberitahukan, "Apabila engkau ingin pergi kesana maka engkau harus menempuh perjalan sehari semalam".

Tsabit bin Ibrahim bertekad akan pergi menemui si pemilik kebun itu. Katanya kepada orang tua itu, "Tidak mengapa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku kerana tanpa izin pemiliknya. Bukankah Rasulullah s.a.w. sudah memperingatkan kita melalui sabdanya: "Siapa yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih layak menjadi umpan api neraka"

Tsabit pergi juga ke rumah pemilik kebun itu, dan setiba di sana dia langsung mengetuk pintu. Setelah si pemilik rumah membukakan pintu, Tsabit langsung memberi salam dengan sopan, seraya berkata," Wahai tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur makan setengah dari buah apel tuan yang jatuh ke luar kebun tuan. Kerana itu mahukah tuan menghalalkan apa yang sudah ku makan itu?"

Lelaki tua yang ada dihadapan Tsabit mengamatinya dengan cermat. Lalu dia berkata tiba-tiba, "Tidak, aku tidak boleh menghalalkannya kecuali dengan satu syarat." Tsabit merasa khawatir dengan syarat itu kerana takut ia tidak dapat memenuhinya. Maka segera ia bertanya, "Apa syarat itu tuan?" Orang itu menjawab, "Engkau harus mengawini putriku !"

Tsabit bin Ibrahim tidak memahami apa maksud dan tujuan lelaki itu, maka dia berkata, "Apakah karena hanya aku makan setengah buah apelmu yang keluar dari kebunmu, aku harus mengawini putrimu?"

Tetapi pemilik kebun itu tidak mempedulikan pertanyaan Tsabit. Ia malah menambahkan, katanya, "Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-kekurang an putriku itu. Dia seorang yang buta, bisu, dan tuli. Lebih dari itu ia juga seorang yang lumpuh!"

Tsabit amat terkejut dengan keterangan si pemilik kebun. Dia berfikir dalam hatinya, apakah perempuan seperti itu patut dia persunting sebagai isteri gara-gara setengah buah apel yang tidak dihalalkan kepadanya? Kemudian pemilik kebun itu menyatakan lagi, "Selain syarat itu aku tidak boleh menghalalkan apa yang telah kau makan !"

Namun Tsabit kemudian menjawab dengan mantap, "Aku akan menerima pinangannya dan perkahwinanya. Aku telah bertekad akan mengadakan transaksi dengan Allah Rabbul 'alamin. Untuk itu aku akan memenuhi kewajiban-kewajiban dan hak-hakku kepadanya kerana aku amat berharap Allah selalu meridhaiku dan mudah-mudahan aku dapat meningkatkan kebaikan-kebaikanku di sisi Allah Ta'ala".

Maka pernikahan pun dilaksanakan. Pemilik kebun itu menghadirkan dua saksi yang akan menyaksikan akad nikah mereka. Sesudah perkahwinan selesai, Tsabit dipersilahkan masuk menemui isterinya. Sewaktu Tsabit hendak masuk kamar pengantin, dia berfikir akan tetap mengucapkan salam walaupun isterinya tuli dan bisu, kerana bukankah malaikat Allah yang berkeliaran dalam rumahnya tentu tidak tuli dan bisu juga. Maka iapun mengucapkan salam,

"Assalamu"alaikum. .."
Tak disangka sama sekali wanita yang ada dihadapannya dan kini resmi jadi isterinya itu menjawab salamnya dengan baik. Ketika Tsabit masuk hendak menghampiri wanita itu , dia mengulurkan tangan untuk menyambut tangannya. Sekali lagi Tsabit terkejut karena wanita yang kini menjadi isterinya itu menyambut uluran tangannya.

Tsabit sempat terhentak menyaksikan kenyataan ini. "Kata ayahnya dia wanita tuli dan bisu tetapi ternyata dia menyambut salamnya dengan baik. Jika demikian berarti wanita yang ada dihadapanku ini dapat mendengar dan tidak bisu. Ayahnya juga mengatakan bahwa dia buta dan lumpuh tetapi ternyata dia menyambut kedatanganku dengan ramah dan mengulurkan tangan dengan mesra pula", Kata Tsabit dalam hatinya. Tsabit berfikir, mengapa ayahnya menyampaikan berita-berita yang bertentangan dengan yang sebenarnya ?

Setelah Tsabit duduk di samping isterinya, dia bertanya, "Ayahmu mengatakan kepadaku bahwa engkau buta. Mengapa?" Wanita itu kemudian berkata, "Ayahku benar, kerana aku tidak pernah melihat apa-apa yang diharamkan Allah". Tsabit bertanya lagi, "Ayahmu juga mengatakan bahwa engkau tuli, mengapa?" Wanita itu menjawab, "Ayahku benar, kerana aku tidak pernah mau mendengar berita dan cerita orang yang tidak membuat ridha Allah.

Ayahku juga mengatakan kepadamu bahwa aku bisu dan lumpuh, bukan?" Tanya wanita itu kepada Tsabit yang kini sah menjadi suaminya. Tsabit mengangguk perlahan mengiyakan pertanyaan isterinya. Selanjutnya wanita itu berkata, "aku dikatakan bisu karena dalam banyak hal aku hanya menggunakan lidahku untuk menyebut asma Allah Ta'ala saja. Aku juga dikatakan lumpuh kerana kakiku tidak pernah pergi ke tempat-tempat yang boleh menimbulkan kemurkaan Allah Ta'ala".

Tsabit amat bahagia mendapatkan isteri yang ternyata amat soleh dan wanita yang memelihara dirinya. Dengan bangga ia berkata tentang isterinya, "Ketika kulihat wajahnya... Subhanallah, dia bagaikan bulan purnama di malam yang gelap".

Tsabit dan isterinya yang salihah dan cantik itu hidup rukun dan berbahagia. Tidak lama kemudian mereka dikurniakan seorang putra yang ilmunya memancarkan hikmah ke seluruh penjuru dunia, Beliau adalah Al Imam Abu Hanifah An Nu'man bin Tsabit.

(Dari Hawa Untuk Adam Tercinta)

Adam,mengertilah...
Hawa bukanlah insan yg kuat.....
bukan juga insan yg bisa menahan nafsu..
tatkala diri diuji, Hawa sering tewas...
tewas dgn godaan syaitan & nafsu sendiri..

Adam,mengertilah...
sungguh, Hawa telah cuba melakukan yg terbaik..
agar diri ini tidak menjadi fitnah dunia...
telah Hawa cuba menjaga diri ini sebaik-baiknya..
Hawa sedaya upaya menjauhkan diri dari tabarruj..
perfume, make up, perhiasan...
telah Hawa elakkan sejauh-jauhnya..
namun mengapa masih Adam tertarik pd Hawa
yg serba kekurangan ini..

Adam,mengertilah...
Hawa ini berjiwa lembut...
sukar untuk Hawa menolak bila Adam meminta...
Hawa tau permintaan Adam
tak mungkin membawa Hawa ke kancah maksiat...
namun, Hawa lemah...
Hawa takut zina hati...

Adam,mengertilah...
setiap kali 'sms' diterima..
Hawa keliru...
ingin sekali Hawa membiarkan sahaja..
tapi Hawa akur tuntutan sahabat...
Hawa tewas...
Hawa reply juga...
mengenangkan Adam adalah sahabat....

Adam,mengertilah...
setiap layanan yg Hawa beri hanya sekadar membantu..
mungkin Hawa adalah antara kasih sayang Allah yg dikurniakan buat Adam..
memudahkan perjalanan hidup Adam..
jgn disalah tafsir apa yg Hawa berikan..

Adam,mengertilah...
Hawa mengharapkan Adam menjaga Hawa..
namun,bukanlah 'couple' yg Hawa pinta...
tp cukuplah sekadar tidak memandang Hawa..
cukuplah sekadar menghormati Hawa sebagai Hawa..
jgn dipinta apa yg tak mampu Hawa berikan..
kerana Hawa milik Allah sepenuhnya...


Saturday, December 11, 2010

Secebis Ingatan Buat Adam

Adam...
Maafkan aku jika coretan ini memanaskan hatimu.


Wahai Adamku...
Aku asalnya dari tulang rusukmu yang bengkok.


Jadi, tidak hairanlah jika perjalanan hidupku sentiasa inginkan bimbingan darimu tatkala aku sentiasa mahu terpesong dari landasan... kerana aku buruan syaitan.


Adam... Maha suci Allah yang mentakdirkan kaumku lebih ramai bilangannnya dari kaummu di akhir zaman, itulah sebenarnya ketelitian Allah dalam urusan-Nya.


Jika bilangan kaummu mengatasi kaumku nescaya merahlah dunia kerana darah manusia, kacau bilaulah suasana kerana Adam sama Adam bermusuhan kerana Hawa.


Buktinya cukup nyata dari peristiwa Habil dan Qabil sehinggalah pada zaman cucu-cicitnya.


Pun jika begitu maka tidak selaraslah undang-undang Allah yang mengharuskan Adam beristeri lebih dari satu tapi tidak lebih dari empat pada satu waktu.


Adam...
Bukan kerana ramainya isterimu yang membimbangkan aku. Bukan kerana sedikitnya bilanganmu yang merunsingkan aku.


Tetapi... aku risau, gundah gulana menyaksikan tingkahmu.


Aku sejak dulu lagi sudah tahu bahawa aku mesti tunduk ketika menjadi isterimu. Namun... terasa berat pula untukku menyatakan isi perkara.


Adam...
Aku tahu bahawa dalam Al-Quran ada ayat yang menyatakan kaum lelaki adalah menguasai terhadap kaum wanita.


Kau diberi amanah untuk mendidik aku.


Kau diberi tanggungjawab untuk menjaga aku, memerhati dan mengawasi aku agar sentiasa di dalam redha Tuhanku dan Tuhanmu.


Tapi Adam, nyata dan rata-rata apa yang sudah terjadi pada kaumku kini.


Kami dibiarkan terumbang-ambing tanpa haluan, malahan engkau juga mengambil kesempatan atas kelemahanku.


Dimana perginya keadilanmu?


Asalnya Allah menghendaki aku tinggal tetap di rumah. Aku akur asalkan aku keluar dari rumah, seluruh tubuhku mesti ditutup dari hujung kaki sampai hujung rambut... tetapi realitinya kini, Hawa telah lebih dari sepatutnya.


Adam..
Mengapa kau biarkan aku begini? Apakah kau sekarang tidak lagi seperti dulu?


Apakah sudah hilang kasih sucimu terhadapku?Adakah akhlak kaum Adam boleh dijadikan contoh terhadap kaum Hawa?


Adam...
Kau sebenarnya Imam dan aku adalah makmummu. Aku adalah pengikutmu kerana kau adalah ketuaku.


Jika kau benar, maka benarlah aku. Jika kau lalai, lalailah aku.


Kau punya kelebihan akal manakala aku kelebihan nafsu. Akalmu sembilan, nafsumu satu.


Aku? Akalku satu, nafsuku sembilan.


Oleh itu Adam...pimpinlah, bimbinglah aku kerana aku sering lupa, lalai dan alpa sehingga aku tergelincir ditolak sorong oleh nafsu dan kuncu-kuncunya.


Bimbinglah daku untuk menyelami kalimah Allah. Perdengarkanlah daku kalimah syahdu dari Tuhanmu agar menerangi hidupku. Tiuplah ruh jihad ke dalam dadaku agar aku menjadi mujahidah kekasih Allah.


Adam...
Andainya kau masih lalai dan alpa dengan karenahmu sendiri, masih segan mengikut langkah para sahabat, masih gentar mencegar munkar, maka kita tunggu dan lihatlah, dunia ini akan hancur bila kaumku yang akan memerintah.


Malulah engkau Adam, malulah engkau pada dirimu sendiri dan pada Tuhanmu yang Agung.


Maafkan aku sekali lagi Adam...


Andainya warkah yang ku layangkan ini menimbulkan amarah di dadamu.


Jauh sekali niatku untuk membuat kau keliru apatah lagi menjadi buntu.


Waspadalah Adam...
Andai auratku terdedah...andai suaraku mengatasimu... andai langkah seiringmu... andai maruahku dirobek maka engkaulah yang bakal membawaku kepada kebenaran.


Usah dipersalahkan Hawa lantaran tewas mengemudi bahtera andai si Adam masih lena diulit mimpi...


Tetapi percayalah!!! Bukan emas yang kucari... bukan berlian yang kupinta... tetapi, hanyalah hati yang tulus ikhlas darimu...


Adam...
Dengarlah...keluhan hatiku buat dirimu...


Ikhlas dari Hawa abad ini... - www.iluvislam.com

Wahai Muslimah!!

Wednesday, December 8, 2010

Dialog Aku Dan Hati

“ Sesungguhnya ubat hati itu ada lima perkara, maka ubatilah hati kamu dengan lima perkara tersebut. Pertamanya, bacalah Al-Quran dengan menghayati isi kandunganya. Kedua, mengosongkan perut dari terlalu kenyang atau berpuasa. Ketiga, bangun ( beribadat ) di waktu malam. Keempat, menghampirkan diri kepada Allah ( beribadat ) disepertiga malam dan yang kelimanya, sentiasa bersama-sama di dalam majlis orang-orang yang soleh ”-
Ibrahim Al-Khawas RA



Tirai malam dibuka. Di hujung pentas dua sahabat karib sedang berbicara. Aku dan Hati. Kelihatan sang Hati berduka nestapa.


Aku: Duhai hati, mengapa kau bermuram durja hari ini? Kongsilah masalahmu padaku.


Hati : Aku kongsikan kiranya kau sudi mendengar.


Aku : Ya, aku ingin mendengar.


Hati : Bagaimana aku tidak bermuram. Aku sedih. Kau tidak seperti dulu lagi. Kau tidak lagi menemani aku dengan Tahajjudmu dimalam hari. Kau biarkan aku merintih rindu pada Tuhan.


Aku : Maafkan aku. Apakah itu sahaja? Wajahmu jua kulihat pucat tidak bermaya. Mengapa begini?


Hati : Wahai diri, mana mungkin aku tidak pucat sebegini kalau tidak kau tidak berikan aku makanan padaku lagi?


Aku : Makanan? Apa maksudmu? Aku tidak mengerti.


Hati : Bodohnya engkau. Bukankah dahulu engkau memberi aku makanan kepadaku dengan bersedekah pada yang memerlu? Mengapa sekarang kau tinggalkan sedekah itu??


Aku : Jahilnya aku. Aku minta maaf. Apa lagi yang membuat engkau menjadi lemah dan tidak bermaya begini?


Hati : Ke mana Al Quranmu minggu ini? Aku belum mendengarnya walau sepatah. Aku rindukan lantunan ayatNya. Mengapa kau begini? Mahukah engkau melihat aku mati lantaran tidak ku dengar lagi ia kini?


Aku : Jangan begitu wahai hati. Aku bersalah! Aku bersalah! Maafkan aku. Aku tidak mahu melihat engkau mati atau derita. Terus khabarkan padaku apa lagi yang membuat kau menderita sebegini?


Hati : Aku merasakah hidupku kosong. Tiada ruh. Tahukah engkau mengapa?


Aku : Tidaklah engkau lebih mengetahui dari aku. Aku ternyata jahil sekali.


Hati : Ke mana solat jemaahmu? Aku merasa duniaku tidak bererti dan tidak ada keberkatan dek solat jemaah yang kau jauhkan. Mengapa kau sebegini teruk?? Bukankah kita pernah bersama-sama mendengar bahawa Rasulillah SAW pernah ingin membakar rumah sahabat yang tidak bersolat jemaah? Jua kau pernah membacakan hadis kepadaku berkenaan Baginda menyuruh sahabat yang buta sekalipun untuk datang mendirikan solat jemaah! Apakah kau lupa?? Maka, lantaran alasan apakah lagi yang kau berikan pada Ilahi ketika dihitungkan kelak??


Aku :Duhai hatiku sayang, Aku menyesal. Entah syaitan apa yang merasukku sampai aku menjadi begini. Aku terkadang ingin kembali kepada fitrah tetapi tidak terdaya rasa.


Hati : Kau memang bodoh! Bagaimana engkau ingin terbitkan kekuatan seandainya kekuatan itu sendiri kau halau bilamana ia menghampirimu?? Bukankah kau tahu, aku menjadi kuat dengan segala apa yang pernah kau lakukan dahulu?? Sekarang kau tinggalkannya, maka bagaimana kau dan aku ingin menjadi kuat? Kuatkan aku dalam kau maka kau akan kuat bersamaku.


Aku: Ternyata segala katamu tepat belaka. Aku memang jahil. Beruntung sungguh aku mendapat sahabat sepertimu. Suka duka bersama. Baiklah, aku akan menjadi lebih baik dari aku sekarang. Maafkan aku atas segala kekejaman aku terhadapmu wahai hati. Maafkan aku.


Hati : Aku gembira amat mendengar begitu. Ayuh, kita mulakan taubat denganNya. Moga-moga Dia menerima ampunmu dan ampunku jua.


Aku : Ayuh!


Dua bersahabat meninggalkan pentas menuju ke kamar solat. Tirai malam ditutup perlahan-lahan. Sebuah lagu diputarkan.


Tombo Ati iku limo perkorone
Kaping pisan moco Qur’an lan maknane
Kaping pindo sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe
Salah sawijine sopo iso ngelakoni
Mugi-mugi Gusti Allah nyembadani


Obat Hati ada lima perkaranya
Yang pertama baca Qur’an dan maknanya
Yang kedua sholat malam dirikanlah
Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh
Yang keempat perbanyaklah berpuasa
Yang kelima dzikir malam perbanyaklah
Salah satunya siapa bisa menjalaniMoga-moga Gusti Allah mencukupi



junaidiahmad
kelanafaqir.blogspot.com
Kangar,Perlis

Cinta Dalam Diam


Cintailah ia dalam diam, dari kejauhan, dengan kesederhanaan dan keikhlasan ...


Ketika cinta kini hadir tidaklah untuk Yang Maha Mengetahui saat sececah rasa, izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba, mungkinkah dengan redha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya?


Jika benar cinta itu kerana Allah, maka biarkanlah ia mengalir mengikuti aliran Allah kerana hakikatnya ia berhulu dari Allah maka ia pun berhilir hanya kepada Allah.


"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz-Dzariyat: 49)


"Dan kahwinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. "(QS. An-Nuur: 32)


"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu, isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. "(QS. Ar-Ruum: 21)


Tapi jika memang kelemahan masih nyata dikelopak mata maka bersabarlah ... berdoalah ... berpuasalah ...


"Wahai kaum pemuda, siapa saja diantara kamu yang sudah sanggup untuk menikah, maka menikahlah, sesungguhnya berkahwin itu memelihara mata, dan memelihara kemaluan, maka bila diantara kamu belum sanggup untuk menikah, berpuasalah, kerana sesungguhnya puasa tersebut sebagai penahannya" (Hadist)


"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. "(QS. Al-Israa ': 32)


Cukup cintai ia dalam diam ...

Bukan kerana membenci hadirnya, tapi menjaga kesuciannya..bukan kerana mengelakkan dunia, tapi meraih syurga-Nya..bukan kerana lemah untuk menghadapinya, tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup.


Cukup cintai ia dari kejauhan ...

Kerana hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari cubaan. Kerana hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan. Kerana hadirmu mungkin saja kan membawa kenelangsaan hati-hati yang terjaga.


Cukup cintai ia dengan kesederhanaan ...

Memupuknya hanya akan menambah penderitaan menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaan mengharapkan balasan hanya akan membawa kebahagiaan para syaitan.


Maka cintailah ia dengan keikhlasan

Kerana tentu kisah fatimah dan ali bin abi thalib diingini oleh hati, tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi ...?


"... Boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. "(QS. AlBaqarah: 216)


"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita -wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (syurga) "(QS.An-Nuur: 26)


Cukup cintai ia dalam diam dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan. Kerana tiada yang tahu rencana Tuhan. Mungkin saja rasa ini ujian yang akan mereput atau membeku dengan perlahan kerana hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikan. Serahkankan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada Yang Memberi dan Memilikinya biarkan ia yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya.


"Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga." (Umar bin Khattab ra.)

Apabila Lelaki Tidak Menjaga Pandangan


Bismillahirrahmanirrahim / بِسْــــــــــــــــــمِ اa010;ِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Pertamanya saya memohon maaf atas tulisan ini bukan mahu menjatuhkan sesiapa bukan pula mahu semata-mata membela wanita. Bacalah dengan hati yang terbuka. Ia sekadar perkongsian dari saya, hasil pemerhatian dan pengalaman peribadi.


"Tengok ni, lukisan pun cantik tau, kalau wanita betul, lagi cantikkan?"

" Subhanallah, indahnya ciptaan Allah ini"

"Aish, punyalah bnyak lagi ciptaan Allah yg cantik2, perempuan juga yg dipujinya?"



Apabila lelaki tak jaga mata, memanglah alasan paling tak sedap didengari lelaki bagi

"standardlah tu, kiteorg kan lelaki,"

"normallah tu, huda, kalau tak nanti orang ingat kami gay pulak.... aish.. :D."

"kalau tak suka, something wrong somewhere."

" dah diaorg tunjuk, kita tengok jelah"

"free show sapa tak nak?"

"tengok je, bukan buat apa.."

"tengok je, tak luak la."

"tengok je, tak sentuh pun.."

"tengok je, tengok je, tengok je."



Astaghfirullahalazim. Ayat yang memang la sangat mengerunkan saya, bagi seorang perempuan..


Ya Allah! Apa je yang ditengok tu? Kalau AL QURAN tu, jangan kata baca, tengok pun dah dapat pahala. Aurat dan aset perempuan ni, jangan kata pegang, sentuh, usik dan lain-lain yang tak sanggup di sebut disini,

TENGOK sahaja dah dapat DOSA. Ulang tulis DOSA!

TENGOK = DOSA!

Percuma-percuma, tak buat apa, sekadar TENGOK JE dah dapat dosa. Senang je. Seronok ke kumpul dosa mata?


Mengucap panjang saya, dan tergeleng-geleng lah kepala mendengar dan menulis ayat-ayat nie. Beruntunglah telinga-telinga yang tak pernah mendengarnya dan amat beruntunglah bibir-bibir yang tak pernah menyebutnya dan berbahagialah hati-hati yang tak pernah terlintas benda-benda seperti ini.

Apabila lelaki tak jaga mata, pukul rata, tengok semua benda. Siapa kata, perintah menundukkan pandangan hanya untuk perempuan? Ayat AL QURAN

“ Katakanlah kepada orang-orang mukmin (lelaki) agar mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka. Demikian adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. Dan katakanlah kepada wanita mukminah agar mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka”( Surah An-Nur : ayat 30,31)


Hadith yang diriwayatkan di dalam musnad Ahmad Ibn Hambal bahawa, daripada Jarir bin Abdullah radhiallahu’anhu berkata :



Dalam hadith yang lain, baginda SAW diriwayatkan bersabda kepada Saidina Ali k.w.: “Wahai ‘Ali, janganlah kamu ikuti pandangan pertama dengan pandangan kedua, sesungguhnya bagi kamu yang pertama tetapi tidak yang kedua.”


Berdasarkan hadith di atas, dapat kita fahami bahawa pandangan secara tidak sengaja (yang pertama) berlaku tanpa niat daripada orang yang memandang. Maka dia tidak dikira berdosa selagi tidak berlaku secara sengaja dengan niat di hatinya, lantas pandangan kedua yang mengikuti pandangan pertama dikira berdosa kerana sengaja. Justeru, kita melihat bagaimana Rasulullah SAW menyuruh memalingkan pandangan apabila terpandang secara tidak sengaja dan tidak merenung lama kerana merenung lama sama seperti mengulangi pandangan. Nabi Muhammad SAW juga bersabda: “Pandangan adalah panahan beracun daripada panahan iblis. Sesiapa yang menundukkan pandangannya daripada kecantikan wanita maka Allah mewariskan di hatinya kemanisan yang dimilikinya hingga hari bertemu denganNya.”



See? Bukan saya kata ni, ni perintah Al-quran ni. PerintahNYA untuk dua-dua, LELAKI dan PEREMPUAN tak terkecuali.


LELAKI, lelaki-lelaki. Perempuan itu makhluk yang sangat menarikkan? Saya memang nak tergelak bila lelaki puji perempuan yang cantik dengan komen
" subhanallah, indahnya ciptaan Allah ini" Aish, punyalah banyak lagi ciptaan Allah yang cantik-cantik, perempuan juga yang dipujinya? :)

Jangan marah ya....


Lelaki, lelaki. Perempuan itu ciptaan yang sangat cantik dan indah bukan? Jangan tipu saya dan jangan tipu diri dengn menjawab TIDAK! Ya, sebab perempuan itu adalah perhiasan dunia yang sangat indah. Hiasan yang boleh membawa pahala atau hiasan yang boleh menambah catatan dosa dan langsung mengheret ke neraka! Maka, jagalah pandangan! Janganlah suka benar, membuka profile perempuan-perempuan yang mengupload gmbar awek-awek cun yang putih melepak, yang senyum manis, yang berlesung pipit, yang bermata kuyu, bundar, bulat, yang posing maut, yang pakai baju cantik, yang menggayakan tudung dan macam fesyen...dan apa lagi?. TAK PERLULAH. Kenapa kamu nak bukak semua tu?


Lantak diaorg la nak upload apa pun. Yang kamu nak join usahasama kumpul dosa tu kenapa? Saja la, nak tengok, dah diaorg tunjuk. Allah! Kamu lelaki, perlukah tengok semua tu? Cuci mata ya? Cuci mata dengan pakej tambah dosa? Pada kamu itu biasa, oh sekadar gambar, tak mbawa makna apa-apa, namun sebenarnya, bila kamu buka tu, kamu suka tengok, kamu senyum, kamu puji, cantik, kamu like, kamu komen, kamu kirim salam dan kamu akan bukak balik!
Dan jangan tipu, kalau kamu kata kamu tak ada niat apa-apa. Jangan tipu, kata kamu tak rasa apa-apa. Tetapi, kalau mahu terus menipu diri, silakan. Cuma kat SANA nanti, kamu dah tak boleh tipu lagi.


Janganlah cemarkan amal kamu, solat kamu, zikir kamu, tasbih kamu, pahala jadi imam dan bilal kamu, semata-mata kerana sepasang mata yang memandang kami yang hina dina ini, melihat kami yang menjadi fitnah ini, memuji kami, perhiasan dunia yg fana ini. Janganlah lihatlah sekadar yang perlu, dan bukan semahu-mahu kamu. Bila ada urusan, bila ada keperluan, bukan bila ada je yg lalu, semua pun kamu tengok. Mungkin dia tak sedar diperhatikan kamu, tapi Allah tahu, malaikat pun dah masuk 'buku'. Tunduklah ya, tak payah sampai langgar tiang, tak payah la jalan tutup mata. Cukuplah sekadar tak melihat ke sini sana. atas bawah. Tengok sekali pastu toleh lagi. Tengok atas bawah pulak, pastu ikut pulak sampai hilang dari pandangan. Perhati setiap inci. Tak kisahlah, alam maya ke alam realiti, jagalah mata.


Dari saya , hambanya yang hina, banyak khilaf dan dosa. Terpulanglah kalau kamu nak terasa, tapi jangan marah ya. Sebab saya lebih berhak untuk marah, bila kamu tengok saya!

Tuesday, December 7, 2010

Demi Allah yang membolak-balikkan hati...

بسم الله الرحمن الرحيم

Akhawatku Sayang,

Kelibat mataku memandang tajam
Lantas butiran airmata jatuh berguguran
Melihat nasib pendukung agama,
Yang lemas terus dibawa arus,
globalisasi dan “kemodenan”

Akhawatku Sayang,
Wajah yang dulunya bersih,
dicoret dengan warna-warni untaian dosa.
Bibir yang dulunya suci,
diwarnai pelbagai warna yang menggiurkan.
Hijabmu ibarat senjata yang ampuh,
turut disalahgunakan.

Akhawatku Sayang,
Tempat yang suci dijadikan medan pertandingan,
dengan pameran busana yang memukau,
gandingan fesyen dan warna yang garang,
takkan terlepas dari lirikan mata yang memandang.

Siapa yang lagi menarik?

Siapa yang lagi cantik?

Siapa yang lagi ramai peminat?

Luar sedar, niat mula berubah,
tanpamu mengizinkan.


Akhawatku Sayang,
Cantiknya wanita itu,
bukan kerana ramainya lelaki yang memujamu.

Cantiknya wanita itu,
bukan kerana cantik dan mahalnya pakaian yang menutup auratmu.

Cantiknya wanita itu,
bukan kerana manjanya nada suaramu.

Cantiknya wanita itu,
bukan kerana kelembutan yang bukan pada tempatmu.

Cantiknya wanita itu,
bukan kerana keberanian yang salah di sisi agamamu.

Namun Akhawatku Sayang,
Cantiknya wanita itu terletak
pada bibirmu yang selalu berzikir,
pada mukamu yang bersinar dengan cahaya wudhuk,
pada hatimu yang penuh rahmah dan taqwa,
pada pendirianmu yang tak goyah,
memperjuangkan agamamu,
yang semakin hari semakin tenat,
kerana madrasah utama ummah,
hilang arah dan tujuan kehidupan.

Akhawatku Sayang,
Mengapa harus berbangga diri,
Tiada yang tinggal dalam jasadmu,
kecuali rohmu yang suci,
janganlah engkau kotorkan dengan palitan nafsu.
Yang menjadi pinjaman pasti akan dipulangkan,
kepada Pemiliknya kelak.

Akhawatku Sayang,
Sudah engkau menjadi amaran fitnah,
yang sudah termaktub sejak beribu tahun dahulu.
Apakah engkau sanggup merealisasikan
sebuah fitnah,
yang mampu menggoncang keimanan
setiap yang bernama lelaki?

Akhawatku Sayang,
Bukan diskriminasi Tuhan,
yang menciptakanmu sedemikian,
kerana engkau ibarat mutiara yang bernilai.
Yang sewajarnya dijaga rapi setiap ketika.


Selayaknya simpanlah kecantikanmu,
kepada yang layak engkau pamerkan.
Bahkan pahala yang bakal dikurnia,
jika diberi pada tempatnya dan tepat orangnya.


oleh 'Aisyah Rahmah Al-Tsaabitah

Aku hanya wanita biasa



Kepadamu yang akan menjadi pendampingku kelak..Terimakasih karena telah memilihku di antara ribuan bidadari di luar sana yang siap untuk kau pilih.. Padahal kau begitu tahu, aku hanya wanita biasa, yang sangat jauh dari sempurna.Karenanya ku ingin kau tahu, aku bukan wanita yang sempurna, aku begitu banyak kekurangan. Maka ketahuilah..

Kepadamu yang akan memilihku kelak..

Aku tak sebijak bunda khadijah, karenanya ku ingin kau tahu, aku bisa saja berbuat salah dan begitu menyebalkan. Maka ku mohon padamu, bijaklah dalam menghadapiku, jangan marah padaku, nasihati aku dengan hikmah, karena bagiku kaulah pemimpinku, tak akan berani ku membangkang padamu..

Duhai kau yang telah memilihku kelak.. Ingatlah, tak selamanya aku dapat tampak cantik di matamu, ada kalanya aku akan begitu kusam dan jelek. Mungkin karena aku begitu sibuk berjibaku di dapur, menyiapkan makan untuk kau dan malaikat-malaikat kita nanti –insya’Allah-. Maka aku akan tampak kotor dan berbau asap. Atau karena seharian ku harus membenahi istana kecil kita, agar kau dan malaikat kita dapat tinggal dengan nyaman dan sehat. Maka mungkin aku tak sempat berdandan untuk menyambutmu sepulang bekerja.. Ataukah kau akan menemukanku terkantuk kantuk saat mendengar keluhan dan ceritamu, bukan karena aku tak suka menjadi tempatmu menumpahkan segala rasamu, tapi karena semalam saat kau tertidur dengan nyenyak, aku tak sedetikpun tertidur karena harus menjaga malaikat kecil kita yang sedang rewel, dan ku tau kau letih mengais rezeki untuk kami maka tak ingin ku mengusik sedikit pun lelapmu.. Jadi jika esok pagi kau mendapatiku begitu letih dan ada lingkaran hitam di mataku, maka tetaplah tersenyum padaku, karena kau adalah kekuatanku..

Padamu yang menjadi nahkoda dalam hidupku kelak..

Ketahuilah, aku tak sesabar Fatimah, ada kalanya kau akan menemukanku begitu marah, menangis dan tak terkontrol, bukan karena ku membangkang padamu, tapi aku hanya wanita biasa, aku juga butuh tempat untuk menumpahkan beban di hatiku, tempat untuk melepaskan penatku, dan mungkin saat itu aku tak menemukanmu, atau kau begitu sibuk dengan pekerjaanmu, maka bersabarlah, yang ku butuhkan hanya pelukan dan belaianmu.. Karena bagiku kau adalah tetesan embun yang mampu memadamkan segala resahku..

Ataukah ada kalanya tanganku akan mencubit dan memukul pelan si kecil karena lelah dan penatku di tambh rengekannya yang tak habis-habisnya. Sungguh bukan karena ku ingin menyakitinya, tapi kadang aku kehabisan cara untuk menenangkan hatinya. Maka jangan membentakku karena telah menyakiti buah hati kita, tapi cukup kau usap kepalaku, dan bisikkan kata sayang di telingaku, karena dengan itu ku tau kau selalu menghargai semua yang ku lakukan untuk kalian, dan kau akan menemukanku menangis menyesali perlakuanku pada malaikat kita, dan aku akan merasakan ribuan kali rasa sakit dari cubitan yang ku berikan padanya, dan aku akan berjanji tak akan mengulanginya lagi..

Padamu yang menjadi imam dalam hidupku kelak..

Ketahuilah, aku tak secerdas aisyah.. Maka jangan pernah bosan mengajariku, membimbingku ke arah-Nya, walau kadang aku begitu bebal dan bodoh, tapi jangan pernah letih mengajariku.. Jangan segan membangunkanku di sepertiga malam untuk bersamamu bermunajat pada Kekasih yang Maha Kasih.. Jangan letih mengingatkanku untuk terus bersamamu mendulang pahala dalam amalan-amalan sunnah.. Bimbing tanganku ke JannahNya, agar kau dan aku tetap bersatu di dalamnya.

Padamu yang menjadi kekasih hati dan teman dalam hidupku..

Seiring berjalannya waktu, kau akan menemukan rambutku yang dulu hitam legam dan indah, akan menipis dan memutih. Kulitku yang bersih akan mulai keriput. Tanganku yang halus akan menjadi kasar.. Dan kau tak akan menemukanku sebagai wanita cantik, yang kau khitbah puluhan tahun yang lalu.. Bukan wanita muda yang selalu menyenangkan matamu.. Maka jangan pernah berpaling dariku.. Karena satu yang tak pernah berubah, bahkan sejak dulu akan terus bertambah dan kian membuncah, yaitu rasa cintaku padamu..

Ketahuilah.. Tiap harinya, tiap jam, menit dan detiknya, telah aku lewati dengan selalu jatuh cinta padamu..Maka, cintailah aku, dengan apa adanya aku.. Jangan berharap aku menjadi wanita sempurna.. Maafkan aku karena aku bukan putri.. Aku hanya wanita biasa..


Ditulis oleh authorhttp://www.facebook.com/l/0665f3OMv36Sn1Cd1HEwksgdS2Q;oaseimani.com, dan dipublish di ;http://www.facebook.com/l/0665ftLUDAuUj9FsyFIiThwyN9Q;www.oaseimani.com/aku-hanya-wanita-biasa.html
 ibnu bari el afifi
oaseimani
Semoga bermanfaat. Akhukum fillah....,

Monday, December 6, 2010

"..saya sudi menjadi isteri kedua awk.."

Awak sudi jadi isteri kedua saya?” tanya Adam tegas dan yakin.
Tiba-tiba mata Fatimah merah, air mata mula bergelinang di kelopak bawah.
“Tak sangka awak sudah beristeri! Awak jahat! Sanggup mempermainkan hati saya. Awak ingat saya tiada maruah? Hah!” pekik Fatimah dengan suara tersekat-sekat.
Mata Adam liar melihat kiri kanan, mungkin ada sesiapa yang memandang perlakuan dia dan Fatimah. Bukan takutkan pandangan manusia, tetapi lagak Fatimah langsung tidak selari dengan penampilannya.
“Saya ingat kita lama berkawan, awak masih bujang. Tapi rupa-rupanya…” Fatimah mula sebak.
“Tak. Maksud saya ... ”
“Sudah! Jangan bermulut manis lagi. Cukup!” potong Fatimah dengan kasar.
“Awak nampak macam alim, tapi sanggup menipu saya. Dan awak sanggup melamar saya menjadi isteri kedua awak. Awak ingat saya ni siapa?” suara Fatimah semakin tinggi, setinggi egonya.
Adam diam seribu bahasa. Dia sudah tahu `Fatimah’ di sebalik Fatimah yang dia kenal selama ini.
Fatimah bergegas dari situ sambil mengelap air mata dengan tudung labuhnya berwarna kuning. Dalam hatinya, Adam seolah-olah menghinanya apabila memujuknya untuk bermadu.
Adam muram. Namun masih terselit kekecewaan di sudut hatinya. Kekasih hatinya belum bersedia rupa-rupanya.
“Ada hikmah,” bisik hati kecil Adam, sekecil pandangannya terhadap Fatimah.
Hujung minggu berjalan seperti biasa. Program-program dakwah menyibukkan jadual Adam sebagai seorang muslim yang beramal dengan apa yang diyakininya. Duitnya banyak dihabiskan untuk memenuhi tuntutan dakwah yang seringkali memerlukan pengorbanan yang tidak berbelah bahagi. Namun, hatinya tegas dan yakin bahawa inilah jalannya. Jalan yang membawa dia menemui Tuhannya dengan hati yang tenang serta bahagia di hari kelak.
Keyakinan serta keaktifan Adam berdakwah sedikit sebanyak memenangi hati gadis-gadis dalam jemaahnya. Malah, Adam dilihat sebagai calon suami yang bakal memandu keluarganya nanti ke arah memperjuangkan agama yang dianutinya sejak sekian lama. Sudah terlalu ramai muslimah yang menaruh hati padanya, namun, Fatimah terlebih dahulu rapat dan memenangi hati Adam. Bagi Fatimah, Adam seperti pelengkap kepada dirinya. Namun, hanya sehingga saat Adam melamarnya menjadi isteri kedua.
Adam masih lagi aktif dalam dakwah meskipun hubungannya dengan Fatimah nampak seperti tiada jalan penyelesaian. Dia mahu berbaik dengan Fatimah, namun sikap Fatimah yang keras dan kurang memahami erti dakwah membantutkan usaha Adam tersebut. Bagi Fatimah, Adam tak ubah seperti lelaki lain.
Gerak kerja dakwah Adam berjalan seperti biasa. Siangnya ke hulu ke hilir memenuhi program serta amal jariah kepada masyarakat. Malamnya sibuk dengan mesyuarat dengan sahabat-sahabat seangkatannya.Adam semakin percaya jalan dakwahnya, sama sekali dia tidak akan berganjak dari jalan ini hatta datang ancaman sebesar gunung sekalipun. Dia terlalu matang, jauh sekali daripada pemikiran pendakwah lain yang semudanya.
Namun, Allah s.w.t. Maha Mengetahui lagi Maha Pemurah. Sekali lagi Dia menghantar seorang perempuan bagi menguji Adam, sama ada dia menjadi pemangkin atau perencat bagi dakwah Adam.
Suatu petang dalam suatu program dakwah di sebuah madrasah, Adam dikejutkan dengan luahan ikhlas dari sahabat lamanya, Aisyah. Adam sekali lagi gusar takut-takut Aisyah tidak dapat menjadi sayap kiri perjuangannya selepas berumahtangga nanti. Isteri pertamanya sudah pasti membawa Adam menemui Tuhannya, namun, Aisyah yang kurang dikenalinya adakah sama seperti Fatimah atau tidak?
Fikiran Adam bercelaru, tetapi tidak bermakna lamaran Aisyah ditolak. Dia meminta sedikit masa untuk memikirkan keputusan tersebut.
Setelah merisik pemikiran Aisyah daripada beberapa sahabat terdekatnya, Adam berjumpa dengan Aisyah bertemankan sahabat baiknya. Dengan tegas dan yakin, sekali lagi Adam mengulangi soalan yang pernah ditanya kepada Fatimah.
“Awak sudi jadi isteri kedua saya?” tanya Adam tanpa segan silu.
“Sudi..” jawab Aisyah ringkas.
“Er, betul ke ni?” tergagap Adam menerima jawapan Aisyah yang tenang dan yakin.
Aisyah mengangguk kepalanya sedikit. Langsung tiada rasa takut mahupun kecewa apabila lamaran sebagai isteri kedua yang dilafazkan oleh Adam.
“Kenapa saya?” tanya Adam ingin tahu.
“Saya ingin membantu gerak kerja dakwah awak,” jawab Aisyah yakin tetapi sedikit malu.
“Baiklah,” jawab Adam tersenyum.


Akhirnya, Adam dikurniakan sayap kiri yang sangat membantu dalam gerak kerja dakwahnya selama ini.
Setelah seminggu mendirikan rumahtangga bersama Aisyah, Adam terasa dakwahnya semakin laju. Jadualnya senang, pakaiannya dijaga, makannya disedia. Malah, Aisyah sangat membantu gerak kerja Adam semampu mungkin. Setiap kali turun ke lapangan untuk berdakwah, Adam membawa Aisyah untuk membantu kerja dakwah seadanya.
Kadang-kala letih menyinggah Aisyah. Suaminya terlalu kerap keluar berdakwah, seperti mesin yang tiada hayat. Namun, inilah yang dia yakini sebelum berkahwin dengan Aisyah. Membantu suami melancarkan gerak kerja dakwah. Aisyah juga berjaga-jaga takut dirinya pula yang menjadi pembantut atau penghalang dakwah suaminya.
“Abang, saya nak tanya boleh?” sapa Aisyah dalam kereta sewaktu dalam perjalanan ke sebuah program dakwah.
“Ye sayang?” jawab Adam sambil memandu.
“Abang tak pernah pun bawa saya jumpa isteri pertama abang,” luah Aisyah yang sangat teringin berjumpa dengan madunya.
“Dah sampai sana nanti, kita akan jumpa,” Adam menoleh sedikit ke arah Aisyah, sambil tersenyum.
“Yeke? Dia datang program tu rupanya,” jawab Aisyah riang.
Hatinya berdebar ingin berjumpa madunya yang banyak membantu Adam dalam gerak kerja dakwah. Di sudut kecil Aisyah, dia merendah diri kerana usahanya membantu dakwah suaminya hanya sedikit berbanding dengan isteri pertama Adam yang banyak membantu selama ini. Tidak hairanlah Adam aktif dalam dakwah sebelum ini.
“Kita dah sampai,” Adam membuka pintu keretanya sambil memegang beg berisi fail ditangannya.
Adam berdiri, mengadap ke arah sebuah khemah di hadapan masjid, lalu menoleh ke arah Aisyah yang berdiri di sebelah kiri kereta.
“Itu isteri pertama abang,” Adam menuding jari ke arah khemah tersebut.
“Mana bang?” Aisyah mengecilkan matanya, fokusnya mencari arah jari suaminya.
“Tak nampak pun,” Aisyah meninggikan sedikit hadapan kakinya.
“Siapa nama isteri pertama abang?” Aisyah sangat berdebar.

Adam tersenyum lebar, memandang Aisyah penuh tenang.
“Perjuangan,” jawab Adam...

“Katakanlah (Wahai Muhammad): “Jika bapa-bapa kamu, dan anak-anak kamu, dan saudara-saudara kamu, dan isteri-isteri (atau suami-suami) kamu, dan kaum keluarga kamu, dan harta benda yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu bimbang akan merosot, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, - (jika semuanya itu) menjadi perkara-perkara yang kamu cintai lebih daripada Allah dan Rasul-Nya dan (daripada) berjihad untuk agama-Nya, maka tunggulah sehingga Allah mendatangkan keputusan-Nya (azab seksa-Nya); kerana Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik (derhaka).”

Friday, December 3, 2010

Aku Bukan Serikandi Solehah


di sebuah universiti,ada seorang wanita yang menjadi pujaan setiap lelaki..ramai yang cuba merisik nya..namun apa katanya...wanita ini sangat zuhud...mari kita ikuti kisahnya

lelaki pertama memintai wanita itu kerana akhlaknya:
ketahuilah akhi..bila kau melihatku dari dalam...sesungguhnya aku amatlah buruk akhlaknya..kerana aku hanyalah manusia yang bergelumang dosa...jika kau melihat hanya pada kebaikan ku keburukan ku..kau pasti tidak memandang apa dosa-doa yang telah aku lakukan...kerana pada mu aku seorang yang soleha,zuhud,dan sempurna untuk menjadi permaisurimu..kau tidak akan lagi bersungguh-sungguh membimbingku....aku mahu kamu sentiasa mengingatkan ku tentang masa silam ku yang penuh dengan dosa-dosa......aku sentiasa rindu untuk mendapat suami yang bercerita setiap hari mengenai serikandi-serikandi dahulu..kerana aku mahu mencontohi mereka..aku juga mahu kau menemani ku...saat aku menangis mengenang dosa-dosa ku...aku berdosa!!


lelaki kedua takjub dengan kewarakannya
:kau hanya melihat pakaian ku..tapi pakaian sebenar..akhlak ku bersama teman-tamanku tidak kau nilai...aku juga manusia biasa...tidak lepas dari sifat mazmumah ...ini mungkin akan mengejutkan mu bila kita menikah..maaf aku tidak dapat menerima mu..kerana kau menilai ku terlalu ulia

aku suka dengan kecantikanmu
ketahuilah kecantikan ku hanya luaran...dan akan luntur...adakah kau akan merima ku saat aku sudah berkedut,saat gigi ku tinggal dua?????tidak mungkin kan..aku akan kau tinggalkan ...lalu apa ertinya cinta mu pada ku...saat aku sudah mengandung..badan ku sudah tidak menatik..apakah kau masih setia..?

lelaki ketiga kagum dengan cara dia menjaga ikhtilat
:duhai akhi..aku wanita yang setiap hari berperang dengan perasaan...kadang-kadang aku juga tewas dengan nafsu ku......setiap hari aku cuba bermujahadah..allah...

lelaki terakhir pula kagum dengan ketabahan nya
wanita itu tersenyum...
jawapannya:aku wanita yang cukup mudah mengalirkan air mata...kau tidak sedar kah?tegar kah kau untuk menemaniku saat aku mennagis dan merintih hanya kerana kehilangan handphone ku atau kerana sengugut?????

sesungguhnya aku mencari lelaki yang akan menerima segala kekurangan dan dia membetulkan segala kesilapan ku..dan tidak memuja ku...atas apa yang zahir dri mata kasar..
terimalah aku..bimbinglah aku...aku hanya wanita yang hidup di akhir zaman yang cuba menanam semangat serikandi-seikandi dahulu

-tamat-

Cinta saya hanya untuk DIA



“AWAK ckp AWAK syg saya… AWAK ckp saya baik, AWAK kata awak kenal saya. Dan AWAK juga ckp aritu AWAK suka saya…”

Sungguh terasa macam terbang ke langit, trasa macam berada di awangan… Sungguh saya tak tipu saya gembira dgr AWAK ckp mcm tu…Sungguh AWAK buat sy rasa macam sayalah yang paling bahagia. Terasa sangat2 diri ini dihargai. Kata-kata AWAK buat saya lupa kejap sgala masalah saya. Terima kasih AWAK!

Tapi…

‘Kenapa awak ckp awak syg saya… Kenapa awak ckp awak suka saya?’
Awak buat saya keliru. Awak buat saya takut. Saya rasa awak dah tersalah pilih la awak. Saya takut sebenarnya. Saya akui saya juga ingin menyintai awak dan ingin dihargai selalu… Namun saya tak mampu awak. Saya tak boleh curang. Saya tak boleh main kayu tiga dibelakang kekasih saya. Awak, saya dah berpunya. Maaf saya tak boleh trima awak dan membelakangkan kekasih saya. Maafkan saya…

Maafkan saya awak… Saya tak boleh…

Saya tahu awak baik. Saya juga tahu awak anak yang baik, selalu awak nasihatkan saya supaya jaga diri saya dan selalu juga awak ingatkan saya jgn lupakan agama… Betul, awak sgt baik…

Tapi awak, kekasih saya sekarang juga sangat baik dgn saya. DIA selalu ada dengan saya tak kisahlah saya gembira atau sedih. Dah lama kami bercouple awak… Sebelum ni dalam hati saya hanya ada namanya. Saya menyintainya sepenuh hati saya. Waktu saya gembira DIA ada dgn saya. Waktu saya susah selalu saya mengadu dan menangis padanya. Dia tak pernah cakap dia rimas dengan tingkah laku saya. Dia juga tak pernah mengeluh dengan sgala perangai saya.. Pernah saya lupakan DIA, namun dia tak pernah terasa dengan saya. Macam mana saya nak tinggalkan kekasih saya tu… Cuba awak bagitau saya… Boleh ka awak jaga sy, cintai saya dan syg saya mcm kekasih saya buat selama ni dengan saya…

Boleh ke awak?

Hati saya cuma satu. Kalau AWAK minta saya utk trima awak, macam mn dengan KEKASIH saya. Saya tak boleh pecahkan hati saya dan bahagikan rasa kasih saya, rasa sayang saya untuk AWAK dan juga DIA. Saya tak mampu awak…

Tapi saya tak salahkan awak. Awak pun tak tahu saya dah berpunya. Kalau awak nak tahu saya dah tanya kekasih saya tu. Saya minta pendapat DIA boleh tak dia benarkan hubungan saya dengan awak. Tamak kan saya? Tapi DIA tak marah saya pun. Saya rasa DIA takkan benarkan hubungan kita tu. Bukan sebab DIA mengongkong saya. Bukan juga DIA marahkan saya. Tapi alasan DIA menusabah. Saya takboleh lupakan DIA langsung. Sampai hari ni pun DIA tetap dengan saya walaupun saya pernah abaikan pesanan DIA. Setiap hari kami jumpa. Kekadang sampai tgh malam DIA sggp temankan saya. Saya tak boleh tipu diri saya. Saya amat sayangkannya. Saya terlalu cintainya. Saya tak boleh tinggalkan kekasih saya tu sebab AWAK. Awak carilah perempuan lain. Banyak lagi perempuan yang baik dekat dunia ni. Insyaallah awak lelaki baik nanti mesti awak juga jumpa perempuan yang baik. Saya mintak maaf…

AWAK, maafkan saya ya…

SAYA doakan mudah-mudahan awak jumpa jodoh awak yang baik nanti. Dan saya akan teruskan hubungan saya dgn KEKASIH saya. Saya sayang sgt dengan DIA. Hati saya hanya untuk DIA. Dan saya rasa amat bahagia menyintai DIA. Dan hati saya juga tenang dengan menyintai DIA. Saya takut DIA marah saya. Dan SAYA amat takut kalau DIA tinggalkan saya satu hari nanti. Saya juga takut cinta saya kpd DIA berkurang. Saya cuba untuk jadi pencinta yang setia pada KEKASIH saya.

Hanya DIA dihati SAYA…

DIA kekasih saya. DIA cinta pertama SAYA. Dan DIA juga pemilik segala cinta. Saya ada di dunia ini pun disebabkan kasih sayang DIA. Saya dilahirkan sempurna dengan kebahagiaan dan dikelilingi dengan kemewahan ksh syg ibu bapa, semuanya kerana cinta DIA pada saya. DIA beri saya keluarga yang amat menyayangi saya, memberi saya pendidikan dan sampai sekarang kasih sayang DIA sentiasa bersama saya. Jadi patutkah saya tak menyintai DIA. Patutkah saya terima awak, dalam erti yg lain saya derhaka pada DIA. Cuba awak bagitau saya, boleh ke saya buat macam tu? Ya, saya tak mampu...

DIA segalanya dalam hidup saya.

Saya harap cinta saya pada DIA tak pernah hilang. Dan saya juga harap cinta saya pada DIA tak pernah berubah tetapi makin bertambah. Biarlah cinta DIA yang kekal dgn saya. Dan saya harap dengan cinta itu saya juga ditemukan dgn seorang lelaki yang juga menyintaiNYA sama bahkan lebih dari cinta saya pada DIA.

Saya rasa awak paham kan knapa saya tak boleh trima cinta awak. Knapa saya tak boleh bercouple dgn awak. Saya memang tak boleh trima awak… Sebab cinta saya hanya satu. Kasih saya hanya satu.

Maafkan saya…Cinta saya hanya untuk DIA. DIA pencipta saya, pencipta awak dan pencipta seluruh isi alam semesta…


MAAFKAN SAYA…

p/s:bkn crita sebenar...sekadar ska2 :D

♥●•٠·˙ Pesan Panjang Untukmu Ukhti ˙·٠•●♥



✿Ukhti…Besarnya kerudungmu tidak menjamin sama dengan besarnya semangat jihadmu menuju ridho Tuhanmu,mungkinkah besarnya kerudungmu hanya di gunakan sebagai fashion atau gaya jaman sekarang, atau mungkin kerudung besarmu hanya di jadikan alat perangkap busuk supaya mendapatkan ikhwan yang di idamkan bahkan bisa jadi kerudung besarmu hanya akan di jadikan sebagai identitasmu saja, supaya bisa mendapat gelar akhwat dan di kagumi oleh banyak ikhwan

✿Ukhti…tertutupnya tubuhmu Tidak menjamin bisa menutupi aib saudaramu, keluargamu bahkan diri antum sendiri, coba perhatikan sekejap saja, apakah aib saudaramu, teman dekatmu bahkan keluargamu sendiri sudah tertutupi, bukankah kebiasaan buruk seorang perempuan selalu terulang dengan tanpa di sadari melalui ocehan-ocehan kecil sudah membekas semua aib keluargamu, aib sudaramu, bahkan aib teman dekatmu melalui lisan manis mu

✿Ukhti…lembutnya suaramu mungkin selembut sutra bahkan lebih dari pada itu, tapi akankah kelembutan suara antum sama dengan lembutnya kasihmu pada saudaramu, pada anak-anak jalanan, pada fakir miskin dan pada semua orang yang menginginkan kelembutan dan kasih sayangmu

✿Ukhti…lembutnya Parasmu tak menjamin selembut hatimu, akankah hatimu selembut salju yang mudah meleleh dan mudah terketuk ketika melihat segerombolan anak-anak palestina terlihat gigih berjuang dengan berani menaruhkan jiwa dan raga bahkan nyawa sekalipun dengan tetes darah terakhir, akankah selembut itu hatimu ataukah sebaliknya hatimu sekeras batu yang ogah dan cuek melihat ketertindasan orang lain.

✿Ukhti…Rajinnya tilawahmu tak menjamin serajin dengan shalat malammu, mungkinkah malam-malammu di lewati dengan rasa rindu menuju Tuhanmu dengan bangun di tengah malam dan di temani dengan butiran-butiran air mata yang jatuh ke tempat sujud mu serta lantunan tilawah yang tak henti-hentinya berucap membuat setan terbirit-birit lari ketakutan, atau sebaliknya, malammu selalu di selimuti dengan tebalnya selimut setan dan di nina bobokan dengan mimpi-mimpi jorokmu bahkan lupa kapan bangun shalat subuh.

✿Ukhti…Cerdasnya dirimu tak menjamin bisa mencerdaskan sesama saudaramu dan keluargamu, mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmu-ilmunya seperti yang antum dapatkan, ataukah antum tidak peduli sama sekali akan kecerdasan temanmu, saudaramu bahkan keluargamu, sehingga membiarkannya begitu saja sampai mereka jatuh ke dalam lubang yang sangat mengerikan yaitu maksiat

✿Ukhti…cantiknya wajahmu tidak menjamin kecantikan hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan diri antum sendiri, pernahkah antum menyadari bahwa kecantikan yang antum punya hanya titpan ketika muda, apakah sudah tujuh puluh tahun kedepan antum masih terlihat cantik, jangan-jangan kecantikanmu hanya di jadikan perangkap jahat supaya bisa menaklukan hati ikhwan dengan senyuman-senyuman busukmu

✿Ukhti…tundukan pandanganmu yang katuh ke bumi tidak menjamin sama dengan tundukan semangatmu untuk berani menundukan musuh-musuhmu, terlalu banyak musuh yang akan antum hadapi mulai dari musuh-musuh islam sampai musuh hawa nafsu pribadimu yang selalu haus dan lapar terhadap perbuatan jahatmu,

✿Ukhti…tajamnya tatapanmu yang menusuk hati, menggoda jiwa tidak menjamin sama dengan tajamnya kepekaan dirimu terhadap warga sesamamu mu yang tertindas di palestina, pernahkah antum menangis ketika mujhaid-mujahidah kevil tertembak mati, atau dengan cuek bebk membiarkan begitu saja, pernahkah antum merasakan bagaimana rasanya berjihad yang di lakukan oleh para mujahidah-mujahidah teladan

 ✿ Ukhti…lirikan mamatamu yang menggetarkan jiwa tidak menjamin dapat menggetarkan hati saudaramu yang senang bermaksiat, coba antum perhatikan dunia sekelilingmu masih banyak teman,saudara bahkan keluarga antum sendiri belum merasakan manisny islam dan iman mereka belum merasakan apa yang antum rasakan, bisa jadi salah satu dari kleuargamu masih gemar bermaksiat, berpakaian seksi dan berperilaku binatang yang tak karuan, sanggupkah antum menggetarkan hati-hati mereka supaya mereka bisa merasakan sama apa yang kamu rasakan yaitu betapa lezatnya hidup dalam kemulyaan islam

  ✿Ukhti…muhasabah yang antum lakukan masihkah terlihat rutin dengan menghitung-hitung kejelekan dan kebusukan kelakuan antum yang di lakukan siang hari, atau bahkan kata muhasabah itu sudah tidak terlintas lagi dalam hatimu, sungguh lupa dan sirna tidak ingat sedikitpun apa yang harus di lakukan sebelum tidur, antum tidur mendengkur begitu saja dan tidak pernah kenal apa itu muhasabah sampai kapan akhlak busuk mu di lupakan, kenapa muhasabah tidak di jadikan sebagai moment untuk perbaikan diri bukankah akhwat yang hanya akan mendapatkan ikhwah yang baik

✿Ukhti… hatimu di jendela dunia, dirimu menjadi pusat perhatian semua orang, sanggupkah antum menjaga izzah yang antum punya, atau sebaliknya antum bersikap acuh tak acuh terhadap penilaian orang lain dan hal itu akan merusak citra akhwat yang laing, kadang orang lain akan mempunyai persepsi di sama ratakan antara akhwat yang sautu dengan akhwat yang lain, jadi kalo antum sendiri membuat kebobrokan akhlak maka akan merusak citra akhwat yang lain

✿Ukhti…dirimu menjadi dambaan semua orang, karena yakinlah preman sekalipun, bahkan brandal sekalipun tidak menginginkan istri yang akhlaknya bobrok tapi semua orang menginginkan itri yang solehah, siapkah antum sekarang menjadi istri solehah yang selalu di damba-dambakan oleh semua orang

Semoga Bermanfaat ... ^__^

I made this widget at MyFlashFetish.com.

DOA MOHON CINTAMU